Jumat, 13 Februari 2015

Karya Tulis Ke Jakarta




PENGESAHAN
          Setelah diperiksa dan diteliti secara cermat laporan ini disahkan pada:
·       Hari :
·       Tanggal:
·       Tempat:











Mengetahui
Guru Bahasa Indonesia



    Ibu Sri











MOTTO
·       Bangsa yang hebat adalah bangsa yang mencintai budayanya sendiri.
·       Orang yang sabar akan disayang oleh Tuhan.
·       Orang yang sukses yaitu orang yang mampu membuat orang lain tertawa bahagia karena kehadirannya.
·       Siapa yang berjalan menurut ilmu pengetahuan,maka pastilah Allah SWT akan memudahkan yang ada padamu untuk menuju surge. (H.R Muslim)
·       Jangan putus asa hanya karena beberapa kegagalan,dalam hidup ini kita hanya butuh satu keberhasilan (Aristoteles)
·       Hemat pangkal kaya,rajin pangkal pandai.
·       Cinta adalah manis madu didalam bunganya kehidupan.
·       Kesabaran itu pahit tapi buahnya manis.
·       Bangsa yang baik adalah bangsa yang mampu menghargai budayanya sendiri.
·       Menghargai budaya sendiri merupakan cerminan budaya masyarakat yang berjiwa pancasila
·       Negara yang besar adalah Negara yang meghargai jasa para pahlawannya.















HALAMAN PERSEMBAHAN

          Karya tulis ini kami tulis tidak hanya untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia tahun pelajaran 2015/2016, tetapi juga sebagai sarana untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan supaya kita bias lebih mencintai keindaha kekayaan alam yang ada di Negara kita,khususnya Kota jakarta.
         Maka dari itu kami ucapkan terima kasih kepada:
1.    Allah SWT,yang telah memberikan karuniaNya sehingga kita mampu untuk menyusun karya tulis ini.
2.    Bapak dan Di rumah yang telah mendukung kami dalam membuat karya tulis ini.
3.    Bapak Soeritno selaku kepala sekolah Smp Dr. Soetomo yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti kegiatan karya wisata Di Jakarta
4.    Bapak Ilham Selaku Wali kelas kami.
5.    Bu Sri Selaku guru bahasa Indonesia kami yang telah memberikan kami pengarahan dalam penyusunan karya tulis ini.
6.    Bapak dan Ibu guru pembimbing yang telah menjaga,mendampingi dan memotifasi selama perjalanan karya wisata Di Jakarta
7.    Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan karya tulis ini sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami berharap dengan selesainya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya kepada adik adik kelas kami semoga karya tulis ini dapat menjadi panduan untuk kalian kelak.









KATA PENGANTAR
       puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa,yang telah melimpahkan nikmat,rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan karya wisata ini,namun hal ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru yang yang telah mencurahkan dan membimbing saya dalam penyusunan karya tulis ini.
   Dan tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1.    Bapak Soeritno selaku kepala sekolah SMP Dr.Soetomo yang telah mengijinkan kami dalam melaksanakan karya Wisata.
2.    Bapak Ilham selaku wali kelas kami yang telah memberikan petunjuk dan bantuan dalam penyusunan karya tulis ini.
3.    Seluruh Bapak,Ibu guru pengajar yang telah membantu dan membimbing kami dalam penyelesaian tugas karya tulis ini.
Dan semua kawan-kawan yang telah membantu dan mendukung kami dalampenyelesaian tugas karya tulis ini.Kami menyadari dengan sepenuh hati bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu,saran dan berbagai kritik yang bersifat menbangun sangat saya harapkan guna untuk menyempurnakan karya tulis kami.







                                                                                                   Penyusun






Daftar isi
·       Pengesahan…………………………………………………………………..1
·       Motto………………………………………………………………………...2
·       Halaman persembahan………………………………………………………3
·       Kata pengantar……………………………………………………………….4
·       Daftar isi……………………………………………………………………..5
·       Pendahuluan…………………………………………………………………6
·       Landasan Teori………………………………………………………………7
·       Metode penelitian……………………………………………………………8
·       Monas ……………………………………………………………………….9
·       Lubang buaya ……………………………………………………………...13
·       Penutup……………………………………………………………………..15
·       Daftar pustaka……………………………………………………………...16
·       Lampiran…………………………………………………………………...17













BAB 1
Pendahuluan
A.     Latar Belakang
  Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa sehingga banyak terdapat objek-objek pariwisata yang ditawarkan salah satunya yaitu Di kota jakarta.Jakarta  menawarkan berbagai objek wisata yang indah dan alami seperti keindahan objek wisata Pantai Ancol. Karya wisata diselenggarakan dengan alasan agar para siswa dapat mengetahui berbagai macam tempat wisata di Jakarta dan mengenal lebih dekat tentang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia baik pengenalan kondisi geografi,sosial ,ekonomi maupun budayanya.
B.   Rumusan Masalah 
1.    Bagaimana keindahan objek wisata di Jakarta,….?
2.    Apa yang dapat ditawarkan dari objek objek wisata di Jakarta,…?
3.    Apa nilai yang dapat diambil dari kehidupan masyarakat Jakarta…….?
4.    Mengapa Jakarta bisa dijadikan contoh bagi daerah lain……..?
C.   Tujuan Penulisan
·                 Tujuan khusus :
Ø Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII tahun ajaran 2015/2016
·                 Tujuan umum :
Ø Kami ingin memperkenalkan profile objek-objek wisata yang ada di Jakarta kepada pembaca
Ø Sebagai wawasan tambahan informasi serta memperbanyak pengetahuan.
Ø Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.
Ø Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan di lapangan.
Ø Mananamkan rasa cinta tanah air
Ø Untuk berlatih menyusun karya tulis secara sistematika.






BAB 2
Landasan Teori
Karya wisata adalah suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan seseorang dengan cara mengunjungi objek objek wisata secara langsung, kemudian hasil dari pengamatan tersebut di buat menjadi suatu karya tulis yang dibuat sesuai dengan apa yang ada di objek wisata tersebut.Karya wisata yang kami lakukan kali ini adalah karya wisata ke Jakarta yang mempesona dan berbudaya.Jakarta merupakan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sangat terkenal karena keindahan alamnya dan permainannya.



















BAB 3
metode Penelitian
 dalam penyusunan karya tulis ini,Kami menggunakan beberapa metode antara lain :
·       metode Observasi
yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek.
·       Metode Wawancara
Yaitu metode yang di lakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemandu wisata.
·       Metode Kepustakaan
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku yang kaitannya dengan penyusunan karya tulis ini.

D.   Sistematika penulisan
Kamimembuat sistematika laporan sebagai berikut:
     1.Pada  bab pertama adalah pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang pemilihan objek wisata,rumusan permasalahan,tujuan penulisan,manfaat penulisan,metode penulisan,serta sistematika penulisannya.
2. Pada bab dua menguraikan tentang landasan teori penelitian.
3. Pada bab tiga kami menguraikan tentang metode penilitian dan sistematika penulisan.
4. Pada bab empat kami menguraikan tentang hasil penelitian.
5. Pada bab lima kami menguraikan tentang kisipulan dan saran.





BAB 4
PEMBAHASAN
2.1  Sejarah Monas
       
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, presiden Soekarno mulai memikirkan sebuah Monumen Nasional yang setara dengan menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang. Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah Komiment Nasional dibentuk dan sayembara perancangan Monumen Nasional digelar pada tahun 1955.
.
·        Pelataran Puncak 
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
·        Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan
·        Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum in menampilkan sejarah perjuangan bangsa indonesia.  Luas dari museum ini adalah 80x80 m. pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) ang menampilkan sejarah indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang bangsa Indonesia sampai G30S/PKI.
·        2.3. Pembangunan dan Rancang Bangun Tugu Monas
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 1964/1965 dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal17 Agustus 1961 dengan Ir. Soekarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pembangunan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar  bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966  hingga 1968 akibat terjadinya gerakan 30 september 1965 (G30S\PKI) dan upaya kudeta, tahap II sempat tertunda.
·        Tahap akhir berlansung pada tahun 1969-1976 dengan menambah diorama pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi meseum. Monumen secara resmi di buka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.
·        Bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan sebagaisepasang "alu" dan "lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam setiaprumah tangga petani tradisional Indonesia.

  1. 1.      Lokasi Lubang Buaya
Lubang Buaya atau Monumen Pancasila Sakti dibangun di areal tanah luas lebih kurang 14 Hektar, terletak di Desa Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Lokasi Monumen Pancasila Sakti berbatasan sebelah selatan dengan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangka. Sebelah utara Lanuman Halim Perdana Kusuma, sebelah timur Pasar Pondok Gede atau Bekasi, dan sebelah barat Taman Mini Indonesia atau asrama Haji Indonesia, PondokGede. Beberapa bulan menjelang 30 September 1965, digunakan PKI dan organisasi massanya sebagai tempat latihan kemiliteran dalam pemberontakan.
  1. 2.      Ciri Khusus Lubang Buaya
Museum Lubang Buaya berisi sumur tua yang di dalamnya terdapat para pahlawan revolusi yang disiksa lalu dibuang di sumur tersebut oleh para pemberontak PKI.
Ciri khusus lain  dari museum ini yaitu terdapat patung relief sembilan jenderal Angkatan Darat yang dibunuh bersamaan, dengan diatasnya burung garuda yang membentangkan sayapnya yang disebut monumen pancasila.Serta, diorama ataupun relief lain.
  1. 3.      Sejarah Singkat Lubang Buaya
Lubang Buaya pada terjadinya G30S saat itu merupakan pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia. Nama lubang buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang meyatakan bahwa terdapat buaya-buaya putih di sungai yang terletak di kawasan itu.PKI merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Soviet. Anggotanya berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta dari pergerakan pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota.
Pada era “Demokrasi Terpimpin”, kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani, gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspor menurun, foreign reserves menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer menjadi wabah. Pada kunjungan Menlu yaitu Subandrio ke Tiongkok, Perdana Menteri Zhou Enlai memberikan 100.000 pucuk senjata chung. Penawaran ini gratis tanpa syarat dan kemudian dilaporkan ke Bung Karno, tetapi belum juga menetapkan waktunya sampai meletusnya G30S. Di akhir 1964 dan permulaan 1965 ribuan petani bergerak merampas tanah yang bukan hak mereka atas hasutan PKI. Bentrokan-bentrokan besar terjadi antara mereka dan polisi serta para pemilik tanah. Bentrokan-bentrokan tersebut dipicu oleh propaganda PKI yang menyatakan bahwa petani berhak atas setiap tanah, tidak peduli tanah siapa pun (milik negara=milik bersama). Kemungkinan besar PKI meniru revolusi Bolsevik di Rusia, di mana di sana rakyat dan partai komunis menyita milik Tsar dan membagi-bagikannya kepada rakyat.
Para dewan jenderal yang dibunuh oleh pemberontak PKI antara lain :
1.    Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi),
2.    Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi),
3.    Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan),
4.    Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen),
5.    Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik),
6.    Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat),
7.    Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan beliau, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean, tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:
1.    Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr. J. Leimena),
2.    Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta), dan
3.    Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta).
  1. 4.      Koleksi Lubang Buaya
Di dalam museum ini juga terdapat sebuah ruangan khusus yang dinamakan Museum Penghianatan Komunis. Dan dalam ruangan tersebut terdapat diorama perlakuan Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap rakyat Indonesia
Berikut ini adalah contoh isi di dalam ruangan tersebut:
1)   Diorama Peristiwa Tiga Daerah (4 November 1945)
2)   Diorama Aksi Teror Gerombolan Ce’Mamat (9 Desember 1945)
Pada diorama teror Gerombolan Ce’ Mamat, sebagai gembong komunis 1926 dan ketua Komite Nasional Indonesia (KONI) Serang,  menuduh pemerintah RI Banten sebagai kelanjutan kolonial. Mereka juga menghasut rakyat agar tidak mempercayai pejabat pemerintah. Pada 17 Oktober 1945 Ce’ Mamat membentuk Dewan Pemerintahan Rakyat Serang. Mereka berhasil merebut pemerintahan Karesidenan Banten, menyusun pemerintahan model Soviet. Ce’ Mamat beserta pengikutnya, diantaranya Laskar Gulkut, melakukan aksi teror, merampok, menculik, dan membunuh pejabat pemerintahan saat Presiden Sukarno serta Wakil Presiden Moh. Hatta berkunjung ke Banten.
3)   Diorama Pemberontakan PKI di Madiun (18 September 1948)
Diorama ini menampilkan pemberontakan PKI Madiun pada 18 September 1948. Gagal menjatuhkan kabinet Hatta dengan cara parlementer, komunis membentuk Front Demokrasi Rakyat, melakukan aksi-aksi politik serta kekerasan.
Muso (Muso Manowar atau Paul Musotte) yang baru kembali dari Moskow dan mengambil alih pimpinan PKI, menuduh Soekarno-Hatta menyelewengkan perjuangan bangsa Indonesia. Ia menawarkan “Jalan baru untuk Republik Indonesia”. Pada saat perhatian pemerintah dan Angkatan Perang terpusat untuk menghadapi Belanda, PKI melakukan kampanye menyerang politik pemerintah, melakukan aksi-aksi teror, mengadu domba kekuatan bersenjata, juga sabotase ekonomi.
1)      Sumur Maut, tempat dibuangnya para dewan jenderal oleh PKI.
2)      Rumah-rumah bersejarah, terdapat suatu dapur yang masih utuh yang digunakan oleh sekawanan PKI dalam menyiapkan makanannya. Kemudian ruang penyiksaan, ruangan ini digambarkan dengan ilustrasi patung para orang-orang PKI yang menyiksa jenderal Angkatan Darat yang belum sempat terbunuh. Selanjutnya ruangan yang lain yang tidak kalah menariknya.
3)      Mobil Dinas menpangad Letjen. TNI Ahmad Yani, mobil ini digunakan oleh TNI Ahmad Yani untuk pergi bertugas.
4)      Mobil Dinas pangkostrad Mayjen TNI Soeharto ( Toyota Kanvas)
5)      Truk dodge
6)      Pancer  Saraceen 
F. Pengangkatan Jenazah (4 Oktober 1965)
Setelah menguasai Halim Perdanakusuma, pasukan RPKAD melanjutkan gerakan ke Lubang Buaya. Setelah daerah iu diamankan, mulai melakukan pencarian jenazah perwira-perwira TNI-AD yang diculik oleh gerombolan G.30.S/PKI. Sore hari tanggal 3 Oktober 1965 diperolah pentunjuk dari anggota POLRI yang pernah ditawan oleh gerombolan G.30.S/PKI. la memberitahu bahwa perwira-perwira tersebut sudah dibunuh dan jenazahnya dikubur di sekitar tempat pelatihan musuh. Ternyata jenazah dimasukan kedalam sumur tua, lalu ditimbun dengan sampah kering, daun-daun singkong secara berselang-seling. Pengangkatan jenazah dilakukan 4 Oktober 1965 oleh anggota-anggota Kesatuan Intai Para Amfibi (KIPAM) dari Marinir (KKO-TNI-AL) dan anggota RPKAD. Pengangkatan jenazah tersebut disaksikan oleh Mayor Jendral TNI Soeharto.


                                                                            BAB 5
Penutup

Alkhamdulillah pelaksanaan karya wisata ke Jakarta tahun ajaran 2015/2016 telah dilaksanakan dengan baik,siswa dating dan pulang dengan selamat sampai tujuan.Serta selama study tour tidak ada masalah besar yang muncul dari pelaksanaan kegiatan tersebut.Beberapa pelanggaran kecil barang kali masih mewarnai kegiatan ini,namun dapat terselesaikan dengan baik.



Daftar Pustaka






Tidak ada komentar:

Posting Komentar