PENGESAHAN
Setelah diperiksa dan diteliti secara cermat laporan ini disahkan pada:
· Hari
:
· Tanggal:
· Tempat:
Mengetahui
Guru Bahasa Indonesia
Guru Bahasa Indonesia
Ibu Sri
MOTTO
·
Bangsa yang hebat adalah bangsa yang
mencintai budayanya sendiri.
·
Orang yang sabar akan disayang oleh
Tuhan.
·
Orang yang sukses yaitu orang yang mampu
membuat orang lain tertawa bahagia karena kehadirannya.
·
Siapa yang berjalan menurut ilmu
pengetahuan,maka pastilah Allah SWT akan memudahkan yang ada padamu untuk
menuju surge. (H.R Muslim)
·
Jangan putus asa hanya karena beberapa
kegagalan,dalam hidup ini kita hanya butuh satu keberhasilan (Aristoteles)
· Hemat
pangkal kaya,rajin pangkal pandai.
· Cinta
adalah manis madu didalam bunganya kehidupan.
·
Kesabaran itu pahit tapi buahnya manis.
·
Bangsa yang baik adalah bangsa yang
mampu menghargai budayanya sendiri.
·
Menghargai budaya sendiri merupakan
cerminan budaya masyarakat yang berjiwa pancasila
·
Negara yang besar adalah Negara yang
meghargai jasa para pahlawannya.
HALAMAN
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kami tulis tidak
hanya untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia tahun pelajaran 2015/2016,
tetapi juga sebagai sarana untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan supaya
kita bias lebih mencintai keindaha kekayaan alam yang ada di Negara
kita,khususnya Kota jakarta.
Maka
dari itu kami ucapkan terima kasih kepada:
1.
Allah SWT,yang telah memberikan
karuniaNya sehingga kita mampu untuk menyusun karya tulis ini.
2.
Bapak dan Di rumah yang telah mendukung
kami dalam membuat karya tulis ini.
3.
Bapak Soeritno selaku kepala sekolah Smp
Dr. Soetomo yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti
kegiatan karya wisata Di Jakarta
4. Bapak
Ilham Selaku Wali kelas kami.
5.
Bu Sri Selaku guru bahasa Indonesia kami
yang telah memberikan kami pengarahan dalam penyusunan karya tulis ini.
6.
Bapak dan Ibu guru pembimbing yang telah
menjaga,mendampingi dan memotifasi selama perjalanan karya wisata Di Jakarta
7.
Semua pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan karya tulis ini sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan
dengan baik. Kami berharap dengan selesainya karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya kepada adik adik kelas kami semoga karya tulis ini dapat
menjadi panduan untuk kalian kelak.
KATA PENGANTAR
puji syukur kami panjatkan atas
kehadirat Tuhan yang Maha Esa,yang telah melimpahkan nikmat,rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan karya wisata ini,namun
hal ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru yang
yang telah mencurahkan dan membimbing saya dalam penyusunan karya tulis ini.
Dan tidak
lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1.
Bapak Soeritno selaku kepala sekolah SMP
Dr.Soetomo yang telah mengijinkan kami dalam melaksanakan karya Wisata.
2.
Bapak Ilham selaku wali kelas kami yang
telah memberikan petunjuk dan bantuan dalam penyusunan karya tulis ini.
3.
Seluruh Bapak,Ibu guru pengajar yang
telah membantu dan membimbing kami dalam penyelesaian tugas karya tulis ini.
Dan semua kawan-kawan yang
telah membantu dan mendukung kami dalampenyelesaian tugas karya tulis ini.Kami
menyadari dengan sepenuh hati bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karna itu,saran dan berbagai kritik yang bersifat menbangun sangat saya
harapkan guna untuk menyempurnakan karya tulis kami.
Penyusun
Daftar
isi
· Pengesahan…………………………………………………………………..1
· Motto………………………………………………………………………...2
· Halaman
persembahan………………………………………………………3
· Kata
pengantar……………………………………………………………….4
· Daftar
isi……………………………………………………………………..5
· Pendahuluan…………………………………………………………………6
· Landasan
Teori………………………………………………………………7
· Metode
penelitian……………………………………………………………8
· Monas
……………………………………………………………………….9
· Lubang
buaya ……………………………………………………………...13
· Penutup……………………………………………………………………..15
· Daftar
pustaka……………………………………………………………...16
· Lampiran…………………………………………………………………...17
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang
memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa sehingga banyak terdapat
objek-objek pariwisata yang ditawarkan salah satunya yaitu Di kota jakarta.Jakarta
menawarkan berbagai objek wisata yang
indah dan alami seperti keindahan objek wisata Pantai Ancol. Karya wisata
diselenggarakan dengan alasan agar para siswa dapat mengetahui berbagai macam
tempat wisata di Jakarta dan mengenal lebih dekat tentang wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia baik pengenalan kondisi geografi,sosial ,ekonomi
maupun budayanya.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
keindahan objek wisata di Jakarta,….?
2. Apa
yang dapat ditawarkan dari objek objek wisata di Jakarta,…?
3. Apa
nilai yang dapat diambil dari kehidupan masyarakat Jakarta…….?
4. Mengapa
Jakarta bisa dijadikan contoh bagi daerah lain……..?
C. Tujuan
Penulisan
·
Tujuan khusus :
Ø Untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII tahun ajaran 2015/2016
·
Tujuan umum :
Ø Kami
ingin memperkenalkan profile objek-objek wisata yang ada di Jakarta kepada
pembaca
Ø Sebagai
wawasan tambahan informasi serta memperbanyak pengetahuan.
Ø Sebagai
latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.
Ø Sebagai
perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan di lapangan.
Ø Mananamkan
rasa cinta tanah air
Ø Untuk
berlatih menyusun karya tulis secara sistematika.
BAB 2
Landasan Teori
Karya
wisata adalah suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan seseorang dengan cara
mengunjungi objek objek wisata secara langsung, kemudian hasil dari pengamatan
tersebut di buat menjadi suatu karya tulis yang dibuat sesuai dengan apa yang
ada di objek wisata tersebut.Karya wisata yang kami lakukan kali ini adalah
karya wisata ke Jakarta yang mempesona dan berbudaya.Jakarta merupakan
merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sangat terkenal karena
keindahan alamnya dan permainannya.
BAB 3
metode
Penelitian
dalam penyusunan karya tulis ini,Kami
menggunakan beberapa metode antara lain :
· metode
Observasi
yaitu metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung
terhadap objek.
· Metode
Wawancara
Yaitu metode yang di
lakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemandu wisata.
· Metode
Kepustakaan
Yaitu metode yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan buku-buku yang kaitannya dengan penyusunan karya tulis
ini.
D. Sistematika
penulisan
Kamimembuat sistematika
laporan sebagai berikut:
1.Pada
bab pertama adalah pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan tentang latar
belakang pemilihan objek wisata,rumusan permasalahan,tujuan penulisan,manfaat
penulisan,metode penulisan,serta sistematika penulisannya.
2. Pada bab dua menguraikan tentang
landasan teori penelitian.
3. Pada bab tiga kami menguraikan
tentang metode penilitian dan sistematika penulisan.
4. Pada bab empat kami menguraikan
tentang hasil penelitian.
5. Pada bab lima kami menguraikan
tentang kisipulan dan saran.
BAB 4
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Monas
Setelah pusat pemerintahan
Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di
Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia
oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, presiden Soekarno mulai memikirkan
sebuah Monumen Nasional yang setara dengan menara Eiffel di lapangan tepat di
depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu
Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945,
agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini
dan mendatang. Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah Komiment Nasional dibentuk
dan sayembara perancangan Monumen Nasional digelar pada tahun 1955.
.
·
Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk
mencapai pelataran puncak, pengunjung
bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat
tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat
gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat
melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa
dengan Kepulauan Seribu.
·
Lidah
Api
Di bagian puncak terdapat
cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan
berat 14,5ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas
terdiri atas 77 bagian yang disatukan
·
Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu
Museum Nasional.
Tingginya yaitu 8 meter. Museum in menampilkan sejarah perjuangan bangsa
indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. pada
keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) ang menampilkan
sejarah indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang bangsa Indonesia
sampai G30S/PKI.
·
2.3. Pembangunan dan Rancang Bangun Tugu Monas
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap
pertama, kurun 1961/1962 1964/1965 dimulai dengan dimulainya secara resmi
pembangunan pada tanggal17 Agustus 1961 dengan Ir.
Soekarno
secara seremonial
menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai
fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional.
Keseluruhan pembangunan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding
museum di dasar bangunan selesai
pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua
berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968
akibat terjadinya gerakan 30 september 1965 (G30S\PKI) dan upaya kudeta, tahap
II sempat tertunda.
·
Tahap akhir berlansung pada tahun 1969-1976 dengan menambah diorama pada
museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih saja terjadi,
antara lain kebocoran air yang menggenangi meseum. Monumen secara resmi di buka
untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik
Indonesia Soeharto.
·
Bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan sebagaisepasang "alu" dan "lesung",
alat penumbuk padi yang didapati dalam setiaprumah tangga petani tradisional Indonesia.
- 1. Lokasi Lubang Buaya
Lubang
Buaya atau Monumen Pancasila Sakti dibangun di areal tanah luas lebih kurang 14
Hektar, terletak di Desa Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Lokasi Monumen Pancasila Sakti berbatasan sebelah selatan dengan Markas Besar
Tentara Nasional Indonesia, Cilangka. Sebelah utara Lanuman Halim Perdana
Kusuma, sebelah timur Pasar Pondok Gede atau Bekasi, dan sebelah barat Taman
Mini Indonesia atau asrama Haji Indonesia, PondokGede. Beberapa bulan menjelang
30 September 1965, digunakan PKI dan organisasi massanya sebagai tempat latihan
kemiliteran dalam pemberontakan.
- 2. Ciri Khusus Lubang Buaya
Museum
Lubang Buaya berisi sumur tua yang di dalamnya terdapat para pahlawan revolusi
yang disiksa lalu dibuang di sumur tersebut oleh para pemberontak PKI.
Ciri khusus lain dari museum ini yaitu terdapat patung relief sembilan jenderal Angkatan Darat yang dibunuh bersamaan, dengan diatasnya burung garuda yang membentangkan sayapnya yang disebut monumen pancasila.Serta, diorama ataupun relief lain.
Ciri khusus lain dari museum ini yaitu terdapat patung relief sembilan jenderal Angkatan Darat yang dibunuh bersamaan, dengan diatasnya burung garuda yang membentangkan sayapnya yang disebut monumen pancasila.Serta, diorama ataupun relief lain.
- 3. Sejarah Singkat Lubang Buaya
Lubang
Buaya pada terjadinya G30S saat itu merupakan pusat pelatihan milik Partai
Komunis Indonesia. Nama lubang buaya sendiri berasal dari sebuah legenda
yang meyatakan bahwa terdapat buaya-buaya putih di sungai yang terletak di
kawasan itu.PKI merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di
luar Tiongkok
dan Uni
Soviet. Anggotanya berjumlah sekitar 3,5
juta, ditambah 3 juta dari pergerakan pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan
serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan
Tani Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota.
Pada
era “Demokrasi Terpimpin”, kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis
nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani,
gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan
ekspor menurun, foreign reserves menurun, inflasi terus menaik dan
korupsi birokrat dan militer menjadi wabah. Pada kunjungan Menlu
yaitu Subandrio ke
Tiongkok, Perdana
Menteri Zhou Enlai memberikan 100.000 pucuk senjata chung.
Penawaran ini gratis tanpa syarat dan kemudian dilaporkan ke Bung Karno, tetapi
belum juga menetapkan waktunya sampai meletusnya G30S. Di akhir 1964 dan
permulaan 1965 ribuan petani bergerak merampas
tanah yang bukan hak mereka atas hasutan PKI. Bentrokan-bentrokan besar terjadi
antara mereka dan polisi serta para pemilik tanah. Bentrokan-bentrokan tersebut
dipicu oleh propaganda PKI yang menyatakan bahwa petani berhak atas setiap
tanah, tidak peduli tanah siapa pun (milik negara=milik bersama). Kemungkinan
besar PKI meniru revolusi Bolsevik di Rusia, di mana di sana rakyat dan
partai komunis menyita milik Tsar dan membagi-bagikannya kepada rakyat.
Para
dewan jenderal yang dibunuh oleh pemberontak PKI antara lain :
1.
Letjen
TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi
Tertinggi),
3. Mayjen
TNI Mas
Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang
Perencanaan dan Pembinaan),
7.
Jenderal TNI Abdul Harris Nasution
yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya,
putrinya Ade
Irma Suryani Nasution dan ajudan beliau, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean,
tewas dalam usaha
pembunuhan tersebut.
Selain
itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:
- 4. Koleksi Lubang Buaya
Di dalam museum ini juga terdapat
sebuah ruangan khusus yang dinamakan Museum Penghianatan Komunis. Dan dalam
ruangan tersebut terdapat diorama perlakuan Partai Komunis Indonesia (PKI)
terhadap rakyat Indonesia
Berikut ini adalah contoh isi di
dalam ruangan tersebut:
1) Diorama Peristiwa
Tiga Daerah (4 November 1945)
2) Diorama Aksi Teror
Gerombolan Ce’Mamat (9 Desember 1945)
Pada
diorama teror Gerombolan Ce’ Mamat, sebagai gembong komunis 1926 dan ketua
Komite Nasional Indonesia (KONI) Serang, menuduh pemerintah RI Banten
sebagai kelanjutan kolonial. Mereka juga menghasut rakyat agar tidak
mempercayai pejabat pemerintah. Pada 17 Oktober 1945 Ce’ Mamat membentuk Dewan
Pemerintahan Rakyat Serang. Mereka berhasil merebut pemerintahan Karesidenan
Banten, menyusun pemerintahan model Soviet. Ce’ Mamat beserta pengikutnya,
diantaranya Laskar Gulkut, melakukan aksi teror, merampok, menculik, dan
membunuh pejabat pemerintahan saat Presiden Sukarno serta Wakil Presiden Moh.
Hatta berkunjung ke Banten.
3)
Diorama Pemberontakan PKI di Madiun (18 September 1948)
Diorama
ini menampilkan pemberontakan PKI Madiun pada 18 September 1948. Gagal
menjatuhkan kabinet Hatta dengan cara parlementer, komunis membentuk Front
Demokrasi Rakyat, melakukan aksi-aksi politik serta kekerasan.
Muso
(Muso Manowar atau Paul Musotte) yang baru kembali dari Moskow dan mengambil
alih pimpinan PKI, menuduh Soekarno-Hatta menyelewengkan perjuangan bangsa
Indonesia. Ia menawarkan “Jalan baru untuk Republik Indonesia”. Pada saat
perhatian pemerintah dan Angkatan Perang terpusat untuk menghadapi Belanda, PKI
melakukan kampanye menyerang politik pemerintah, melakukan aksi-aksi teror,
mengadu domba kekuatan bersenjata, juga sabotase ekonomi.
1)
Sumur Maut, tempat dibuangnya para dewan jenderal oleh PKI.
2)
Rumah-rumah bersejarah, terdapat suatu dapur yang masih utuh yang digunakan
oleh sekawanan PKI dalam menyiapkan makanannya. Kemudian ruang penyiksaan,
ruangan ini digambarkan dengan ilustrasi patung para orang-orang PKI yang
menyiksa jenderal Angkatan Darat yang belum sempat terbunuh. Selanjutnya
ruangan yang lain yang tidak kalah menariknya.
3)
Mobil Dinas menpangad Letjen. TNI Ahmad Yani, mobil ini digunakan oleh TNI
Ahmad Yani untuk pergi bertugas.
4)
Mobil Dinas pangkostrad Mayjen TNI Soeharto ( Toyota Kanvas)
5)
Truk dodge
6)
Pancer Saraceen
F.
Pengangkatan Jenazah (4 Oktober 1965)
Setelah
menguasai Halim Perdanakusuma, pasukan RPKAD melanjutkan gerakan ke Lubang
Buaya. Setelah daerah iu diamankan, mulai melakukan pencarian jenazah
perwira-perwira TNI-AD yang diculik oleh gerombolan G.30.S/PKI. Sore hari
tanggal 3 Oktober 1965 diperolah pentunjuk dari anggota POLRI yang pernah
ditawan oleh gerombolan G.30.S/PKI. la memberitahu bahwa perwira-perwira
tersebut sudah dibunuh dan jenazahnya dikubur di sekitar tempat pelatihan
musuh. Ternyata jenazah dimasukan kedalam sumur tua, lalu ditimbun dengan
sampah kering, daun-daun singkong secara berselang-seling. Pengangkatan jenazah
dilakukan 4 Oktober 1965 oleh anggota-anggota Kesatuan Intai Para Amfibi
(KIPAM) dari Marinir (KKO-TNI-AL)
dan anggota RPKAD. Pengangkatan jenazah tersebut disaksikan oleh Mayor Jendral
TNI Soeharto.
BAB 5
Penutup
Alkhamdulillah pelaksanaan karya wisata ke Jakarta
tahun ajaran 2015/2016 telah dilaksanakan dengan baik,siswa dating dan pulang dengan
selamat sampai tujuan.Serta selama study tour tidak ada masalah besar yang
muncul dari pelaksanaan kegiatan tersebut.Beberapa pelanggaran kecil barang
kali masih mewarnai kegiatan ini,namun dapat terselesaikan dengan baik.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar